Mengenal Proses Pasca Panen Sebelum Kopi Siap Diseduh
Proses Pasca Panen Kopi - Kopi yang biasa kamu nikmati, tidak secara tiba-tiba menjadi kopi yang siap untuk diseduh. Sebelum menjadi kopi yang siap untuk dikonsumsi, setelah proses panen, biji kopi melewati proses pengolahan yang cukup panjang agar menghasilkan kopi yang nikmat. Proses tersebut dinamakan sebagai proses pasca panen. Proses pasca panen yaitu, setelah biji ceri kopi dipetik, dan dikumpulkan, kemudian kulit ceri kopi dikupas lalu dijemur. Tujuan proses pasca panen adalah untuk melepas kulit dan buah kopi yang masih menempel pada kulit tanduk kopi. Proses pengolahan biji kopi merupakan tahap yang tidak bisa dilewatkan dalam indrustri kopi. Proses ini harus dilakukan dengan benar karena menentukan kualitas kopi nantinya. Proses pengolahannya pun bermacam-macam, yang sering digunakan di Indonesia ada proses metode basah, proses metode kering, dan proses metode hybrid. Yuk langsung saja simak penjelasan berikut.
1. Proses Metode Basah
Biji ceri kopi yang telah dipetik, kemudian masuk ke dalam proses sortasi (pemisahan). Setelah proses sortasi selesai, kemudian biji ceri kopi baru dapat diolah. Untuk metode basah, dalam proses ini menghilangkan getah dan kulit luar biji ceri kopi, dengan gesekan, fermentasi, dan air. Dalam proses ini, getah dan kulit luar harus benar-benar bersih. Setelah dipanen, buah kopi dibelah untuk mengambil biji-bijinya yang terbungkus dalam buah. Bagian luar buah ini kemudian dapat mengalami fermentasi alami selama enam jam atau bisa lebih singkat, atau dihilangkan menggunakan mesin.
Ada dua proses dalam pengolahan basah
Semi Wash
Semi wash atau bisa disebut dengan istilah giling basah. Semi wash sangat umum digunakan di Indonesia dan Brazil. Proses ini hampir sama dengan proses basah (full wash), namun pada metode giling basah tidak memerlukan banyak air, air hanya digunakan saat proses perendaman dan pada saat membersihkan biji kopi. Langkah pertama dalam metode semi wash adalah pengupasan daging buah ceri kopi, kemudian direndam dalam air selama 1-2 jam. Setelah selesai direndam proses selanjutnya diangkat lalu di jemur. Proses semi wash melibatkan dua kali proses penjemuran atau pengeringan. Proses penjemuran pertama biasanya memerlukan waktu kurang lebih 3 hari hingga kulit parchment terbuka. Ketika kulit parchment terbuka, maka biji kopi akan lebih cepat mengering. Kemudian kulit parchment dikupas menggunnakan huller. Setelah selesai, proses selanjutnya adalah proses penjemuran kedua. Penjemuran kedua dilakukan hingga kadar air dari biji kopi mencapai kelembapan sekitar 10-12% baru biji kopi tersebut bisa disimpan. Proses semi wash akan menghasilkan biji kopi yang kesat dan tidak licin berlendir. Sehingga kopi dengan metode proses semi wash cocok digunakan untuk espresso karena memiliki body yang lebih kuat.
Full Wash
Di proses basah, biji kopi dipisahkan dengan cara sortasi di mana biji yang mengapung menandakan kecacatan. Setelah dipisahkan, biji kopi menjalani pengupasan kulit dan daging dengan pulper. Biji kopi dimasukkan ke bak berair untuk melarutkan lendir pada kulitnya. Proses perendaman berlangsung 12-34 jam, dengan satu kali penggantian air. Setelahnya, biji kopi dijemur hingga kadar airnya mencapai 10-12%. Istirahat sejenak di huller untuk melepaskan kulit pergamino.
Deskripsi Umum Rasa:
Metode basah menghasilkan kopi dengan seduhan bersih, aroma kuat, body ringan, aftertaste berkesan, dan tingkat keasaman tinggi. Kopi yang mengalami proses semi washed umumnya menunjukkan tingkat ke-manisan yang kuat, memiliki body yang lebih berisi, serta keasaman yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi yang diproses secara washed. Selain itu, dikatakan bahwa kopi dengan metode ini juga menawarkan berbagai rasa yang lebih beragam. Pada metode basah, aroma tanah dapat memberikan rasa pahit, tetapi pada metode semi-washed, pengalaman ini sedikit berubah. Aroma tanah ini menciptakan nuansa rempah-rempah yang kuat serta profil yang intens.
2. Proses Metode Kering
Proses natural atau kering (dry process) merupakan metode pengolahan kopi yang paling sederhana dan organik. Dalam proses natural kopi dikeringkan secara utuh di bawah sinar matahari. Ini menghasilkan kopi dengan rasa buah-buahan yang kompleks karena fermentasi alami pada kulit ceri.
Ada dua proses dalam pengolahan kering
Pertama ada, honey process
Dalam proses ini kulit ceri luar dikupas namun tidak dengan danging cerinya. Daging kopi yang berlendir ini langsung dijemur di bawah sinar matahari.
Kedua ada, natural process
Dalam proses ini buah kopi langsung dijemur tanpa dikupas kulitnya. Setelah dipastikan mengering secara merata buah kopi tersebut baru dipisahkan dari bijinya. Cara memisahkannya bijinya cukup sedehana dapat secara manual (ditumbuk) atau pun menggunakan hulling machine yang lebih umumnya dikenal sebagai mesin selep. Namun beresiko karena jika kopi terlalu kering akan mudah pecah saat proses pemisahan menggunakan mesin selep.
Metode kering dapat memakan waktu hingga 5-6 minggu, dengan biji kopi harus diputar secara berkala untuk memastikan pengeringan merata. Meskipun menyediakan variasi rasa yang kaya, proses ini memerlukan pengawasan ketat terhadap cuaca dan risiko jamur yang tinggi. Petani harus benar-benar intens dalam memperhatikan ketika proses pengeringan, harus segera memebersihkan ketika ada daun, tanah yang menimpa, dan kotoran-kotoran lainnya. Pengolahan kopi kering menawarkan keunikan rasa yang tidak ditemukan pada metode basah (wet process), meskipun memiliki tantangan tersendiri seperti kerentanan terhadap kerusakan biji kopi yang diakibatkan tingkat kekeringan yang tingi pada biji kopi. Pemilihan metode pengolahan kopi harus disesuaikan dengan skala produksi dan kondisi lingkungan setempat untuk memastikan kualitas kopi yang optimal.
Deskrispsi Umum Rasa:
Kopi yang diproses secara kering atau natural memiliki profil rasa yang khas. Biasanya, kopi jenis ini cenderung memiliki aroma dan rasa buah yang kuat dan kompleks, sering kali dengan nuansa stroberi, blueberry, atau buah-buahan lainnya. Rasa kopi natural juga dapat memiliki keasaman yang lebih tinggi dan tekstur yang lebih berat atau creamy, tergantung pada jenis biji dan cara pengeringannya. Secara keseluruhan, kopi natural sering kali dihargai karena karakteristiknya yang unik dan rasa buah yang mencolok.
3. Proses Metode Hybrid
Salah satu pendekatan yang semakin populer dalam industri kopi adalah metode hybrid, yang menggabungkan elemen-elemen dari metode pengolahan basah dan kering, atau pengolahan kopi adalah menggabungkan Tradisi dan Inovasi. Metode ini tidak hanya menghasilkan biji kopi dengan karakteristik unik, tetapi juga memungkinkan produsen untuk mengoptimalkan proses secara efisien.
Ada dua proses dalam pengolahan hybrid
Pertama ada, wet process
Bagian dari buah kopi diproses seperti dalam metode basah tradisional. Kulit dan daging buah kopi dihilangkan melalui proses pencucian dan fermentasi.
Kedua ada, natural process
Bagian lain dari buah kopi dipisahkan dan diproses secara kering. Biji kopi ini dipertahankan bersama dengan buahnya untuk menjaga kelembaban dan mencegah fermentasi berlebihan.
Metode hybrid mengambil yang terbaik dari dua dunia: pengolahan basah (wet processing) dan pengolahan kering (dry processing). Dalam pengolahan basah, buah kopi dicuci dari kulitnya sebelum difermentasi untuk menghilangkan lendir. Dengan pengolahan basah awal, biji kopi dapat dipisahkan dari buah secara lebih bersih, menghasilkan biji yang lebih bersih dan terbebas dari lendir. Di sisi lain, pengolahan kering memberikan karakteristik khusus seperti rasa buah yang lebih dalam dan body yang lebih berat karena pengaruh buah pada proses pengeringan. Dalam praktiknya, metode hybrid membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang luas dari para petani kopi untuk mengoptimalkan proses. Namun, hasil akhirnya sering kali menghasilkan biji kopi dengan profil rasa yang unik dan kompleks, mencerminkan kombinasi dari kedua proses pengolahan.
Metode hybrid dalam pengolahan kopi merupakan contoh integrasi antara tradisi dan inovasi dalam industri kopi. Dengan memanfaatkan keunggulan metode basah dan kering, produsen kopi dapat menciptakan biji kopi dengan karakteristik yang unik dan mengikuti tren pasar yang berkembang menuju variasi rasa yang lebih kompleks dan dinamis.
Desrkrisp Umum Rasa:
Proses hybrid cenderung meningkatkan tingkat sweetness atau rasa manis pada kopi. Ini terjadi karena kombinasi pengaruh fermentasi awal dalam proses basah dan pengeringan bersama dengan buahnya dalam proses kering. Lalu body atau tekstur yang lebih penuh dan berat di mulut. Ini memberikan sensasi yang memuaskan saat diminum. Tingkat keasaman yang seimbang, membantu menciptakan keseimbangan yang baik antara keasaman yang segar dan sweetness yang intens. Dalam proses hybrid memungkinkan kopi untuk mengembangkan berbagai rasa yang kompleks. Anda bisa merasakan nuansa buah-buahan seperti stroberi, blueberry, atau buah lainnya, serta mungkin ada sentuhan rempah-rempah, herbal, atau floral yang menambah kompleksitas rasa kopi tersebut.