
Dari Biji ke Cangkir : Belajar dari Kesalahan Manual Brewing Pemula
Manual brewing seperti pour over, V60, Aeropress, atau French press adalah seni sekaligus sains. Banyak orang tertarik mencoba karena ingin menikmati kopi dengan cita rasa yang lebih personal dan autentik. Namun, bagi pemula, sering kali hasilnya tidak sesuai harapan : terlalu pahit, terlalu asam, atau hambar.
Kesalahan kecil dalam prosesnya bisa berdampak besar pada rasa. Artikel ini akan membahas kesalahan paling umum yang terjadi dalam proses manual brewing, lengkap dengan penjelasan ilmiah dan tips praktis untuk menghasilkan seduhan yang konsisten dan seimbang.
Berikut tujuh kesalahan umum yang sering dilakukan pemula dalam manual brewing, beserta tips untuk menghindarinya :
Tidak Memperhatikan Rasio Kopi dan Air
Banyak pemula menyeduh kopi “secukupnya” tanpa mengukur. Padahal, perbandingan kopi dan air sangat menentukan kekuatan rasa.
📏
Tips : Gunakan timbangan digital. Rasio umum adalah 1:15 – 1:17 (1 gram kopi untuk 15–17 gram air). Sesuaikan dengan selera : rasio kecil = lebih kuat, rasio besar = lebih ringan.
Mengabaikan Kualitas dan Suhu Air
Air adalah 98% dari seduhan kopi. Air keran yang terlalu keras atau terlalu panas bisa merusak rasa.
💧
Tips : Gunakan air dengan TDS 75–250 ppm. Suhu ideal untuk brewing adalah 88–96°C (tergantung pada jenis biji kopi dan metode seduh).
Menggiling Kopi dengan Ukuran yang Salah
Ukuran gilingan (grind size) berpengaruh pada ekstraksi. Gilingan terlalu halus menyebabkan kopi over-extracted (terlalu pahit), sedangkan terlalu kasar membuat kopi under-extracted (asam dan tipis).
⚙
Tips :
- V60 / Kalita : medium-fine (mirip gula pasir)
- French press : coarse (kasar)
- Aeropress : medium hingga fine, tergantung resep
Selalu gunakan grinder burr, bukan blade grinder, agar hasil gilingan konsisten.
Tidak Membasahi Kertas Filter
Sering dilupakan, padahal kertas filter yang belum dibasahi bisa memberi rasa kertas pada kopi dan membuat suhu air turun drastis.
☕
Tips : Tuang air panas ke filter sebelum brewing untuk menghilangkan rasa kertas dan menghangatkan dripper.
Menuangkan Air Terlalu Cepat atau Tidak Merata
Teknik pouring memengaruhi ekstraksi. Jika air dituangkan tidak merata atau terlalu cepat, sebagian bubuk kopi bisa terekstrak lebih banyak daripada yang lain.
💦
Tips : Tuang air perlahan dan melingkar dari tengah ke luar. Gunakan gooseneck kettle untuk kontrol aliran air yang lebih presisi.
Tidak Melakukan “Blooming”
Blooming membantu melepaskan gas CO₂ dari kopi segar agar air bisa mengekstraksi rasa secara merata. Banyak pemula melewatkan tahap ini.
🌸
Tips : Tuang air sekitar dua kali berat kopi (misalnya 30 gram air untuk 15 gram kopi), diamkan 30–45 detik sebelum melanjutkan penyeduhan.
Tidak Konsisten dan Tidak Mencatat
Pemula sering mengganti banyak variabel sekaligus — grind size, suhu, waktu seduh — sehingga sulit mengetahui apa yang salah atau benar.
📝
Tips : Catat setiap percobaan. Tulis rasio, suhu, waktu seduh, dan hasil rasanya. Dari situ, kamu bisa menyempurnakan resep idealmu.
---
Penutup
Manual brewing bukan hanya soal alat, tapi tentang konsistensi dan perhatian pada detail. Dengan menghindari kesalahan di atas, kamu bisa menikmati secangkir kopi yang lebih seimbang, bersih, dan sesuai selera.
Ingat, kopi terbaik bukan yang paling rumit, tapi yang dibuat dengan pemahaman dan ketelitian.



